Selasa, 22 Desember 2009

Bebek pun Mandi Junub

Ada yang meyakini bahwa burung hud-hud merupakan jenis woodpecker


Dan apabila kamu junub, maka hendaklah kamu mandi. Dan apabila kamu sakit atau musafir atau habis buang air atau mencampuri wanita, dan tidak memperoleh air, maka tayamumlah dengan tanah
yang bersih.(A1-Maidah: 6)


Dalam majalah A1 Mustaqbal terbitan Riyadh, Agustus 1998, Dr. A.M Bah, Ketua Islamic Guidance Society, menulis tentang keajaiban dunia satwa. Seorang petani Afrika Barat mengamati perilaku bebek di pinggiran Kota Conakry, Republik Guinea. Dia tercengang ketika mendapati bebek-bebek tersebut selalu mandi di kolam atau genangan air setiap habis berkawin. Tetapi dia lebih terkejut lagi ketika memperhatikan jika di tempat itu tidak ada air, bebek-bebek itu lantas “mandi” di pasir. Persis sebagaimana diatur Allah bagi manusia untuk mandi junub setelah bercampur, dan bila tidak mendapati air diharuskan bertayamum. Subhanallah! Nampaknya bebek Afrika lebih “beradab” daripada manusia-manusia modern yang habis bercampur langsung pakai baju dan berlalu begitu saja.

Al Quran mengisyaratkan bahwa kita bisa belajar dari binatang. Dalam surat An-Nahl ayat 66 Allah swt. berfirman, “ Wa inna lakum fil an’ami la ‘ibratan”, sesungguhnya pada binatang ternak ada pelajaran bagimu. Manusia dari awal sudah belajar dan burung. Surat Al Maidah ayat 31 berbunyi, “Faba’atsallahu ghuroban yabhatsu fil¬ardli liyuriyahu kaifa yuwaari saw-ata ahihi” menjelaskan ketika anak Nabi Adam, Qabil membunuh saudaranya, Habil, Allah swt. mengutus burung gagak untuk mengajarkan cara mengubur mayat saudaranya. Burung hud-hud menjadi kepercayaan Nabi Sulaiman dalam mencari informasi luar negeri dan membawa surat diplomatik kepada Ratu Bilqis, ini tercantum dalam surat An-Naml ayat 20-28.

Ada yang meyakini bahwa burung hud-hud merupakan jenis woodpecker. Burung ini menurut Harun Yahya membuktikan salah satu keajaiban ciptaan Allah. Berdasarkan laporan di Jurnal Deutscher Tachen Buch Verlag, Oktober 1993, burung itu bisa melobangi batang kayu yang keras dengan paruhnya yang lancip, dengan kecepatan 43 kali patukan per detik tanpa merasa kesakitan. Kalau manusia melakukan ini dia akan gegar otak, karena ibarat memukul paku ke tembok dengan kepala. Ternyata tengkorak burung hud-hud memiliki sistim suspensi luar biasa, rahang dan urat mukanya sangat kokoh sehingga bisa meredam efek pukulan yang kuat selama pematukan. Allahu Akbar.



Setiap pagi buta ayam jantan, sejenis burung juga, diperintah Allah swt. mengajari manusia untuk bangun dengan cara berkokok secara rutin saat shalat subuh. Dalam surat Al An’aam ayat 38 Allah swt. menyatakan bahwa burung-burung itu merupakan komunitas seperti manusia, “Wama min daabbatin filardi wala tho-irin yatiru bijanahaihi ilaa umamun amtsalakum”
Dan tidaklah binatang melata di bumi dan burung yang terbang dengan sayapnya di udara kecuali mereka merupakan umat semisal kamu.

Bebek juga merupakan sejenis burung berkaki ceper yang bisa berenang, termasuk dalam famili Anatinae dan ordo Anseriformes. Sebagai sesama umat, tidak mustahil mereka kadang-kadang berperilaku mirip manusia. Memang untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut dan mendalam. Apakah unggas lain juga punya perilaku lain yang mirip dengan ketentuan agama? Apakah dampak positif mandi junub bagi si bebek itu dalam proses reproduksi? Apakah manfaat itu juga bisa berlaku bagi manusia?

Ini merupakan tantangan besar bagi para sarjana muslim ahli ilmu hewan. Sehingga selain sibuk dengan flu burung juga bisa menggali keterkaitan ajaran Islam dengan perilaku burung. Bila penelitian itu membuktikan kebenaran Al Quran, sehingga semakin memantapkan iman, jadilah itu riset yang bernilai jihad fi sabilillah. Tentu saja perisetnya akan mendapatkan pahala mujahiddin. Insya Allah.
READ MORE - Bebek pun Mandi Junub

Sabtu, 24 Oktober 2009

Matematika dari mana nih

100 - 10 = 7090! .. 100 - 20 = 14080! .. Matematika dari mana nih???
------------------------------------------------------------------------------------

Bismillah.. Maha Suci Allah dengan Kesempurnaan-Nya..

Assalamu'alaikum wr wb..

(Pertama)

Suatu menghabiskan waktu menilik mainan baru bernama FB ini, mata saya tertuju pada status update dari salah satu sahabat terbaik saya.. kurang lebih seperti ini..

100 - 10 = 7090 *)
100 - 20 = 14080
100 - 30 = 21070
..

Matematika dari planet mana ini???


(Kedua)
Di hari yang lainnya, sahabat saya bercerita tentang suatu nilai yang diajarkan oleh almarhum ayahanda.

Ayahandanya berkata "bersedakahlah kamu selagi mampu dan bisa, cobalah untuk terus meningkatkan kadar dan kualitasnya".

Hari itu didalam dompet sang ayah ada beberapa lembar 500, 1000an, 5.000an dan 10.000an. "Mana yg akan kamu berikan untuk sedekah?" ia bertanya kepada sahabat saya itu. Ia menjawab, "500 ayah!" karena biasanya semua orang yg ia tahu akan memberikan yg terkecil untuk disedekahkan.



Ayahanda beliau pun tersenyum. "kenapa 500?" kembali sang ayah bertanya. "Kenapa bukan 10.000?"

Pertanyaan itu membuat sahabat saya tertegun dan mengernyitkan dahinya.

Sang ayah pun melanjutkan "Lebih berat mana, ngasih 500 atau 10.000?". Ia terdiam dan menjawab "lebih berat 10.000 ayah".

Kembali ia tersenyum dan berkata

"Semakin besar uang yang Allah titipkan kepada kita, maka semakin berat juga amanah yang ada dibelakangnya. Kita merasa berat memberi karena belum ada keikhlasan yang sempurna. Belajarlah untuk ikhlas, semakin besar semakin baik. Semakin besar jumlah yang bisa kita keluarkan, maka beban kita di dunia akan semakin ringan, dan bagian yang kita keluarkan itu akan menjelma menjadi nilai yang tak terhingga yang akan membantu kita di akherat kelak".



Begitulah amanat almarhum yang meninggal dunia di usia 47thn. Rupaya Allah tidak ingin beliau yang insya Allah sudah bersih, ternoda oleh dosa dunia sehingga segera dipulangkan ke asalnya.

*********

Mari kita tilik Al-Qur'an:

" Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui. " (QS. 2:261)


Bayangkan 700 kali lipat!!

*) 100 - 10 = 90
10 dilipat gandakan menjadi: 10 x 700 = 7000
TOTAL AKHIR = 7000 + 90 = 7090

Ada yang bertanya, jadi kalau saya sedekahkan Rp10.000, maka saya akan mendapatkan kembali Rp.700.000?? Semudah itu?

Silahkan buktikan wahai sahabatku.

Yang perlu diingat, IKHLAS.. IKHLAS.. IKHLAS..

Kadang matematika sedekah ini tidak kasat mata. Tidak melulu diganti uang dengan uang. Tetapi Allah Yang Maha Suci dengan Kesempurnaan-Nya juga Maha Mengetahui mana yang terbaik untuk hamba-Nya. Diganti keselamatan dijalan, kesehatan, kemudahan berusaha, kebahagiaan keluarga, anak yang berbakti dan lain sebagainya.



Wallahu'alam.

Semoga kita senantiasa IKHLAS.. IKHLAS.. dan IKHLAS
READ MORE - Matematika dari mana nih

NASEHAT ROSULULLOH S.AW UNTUK PUTRINDA KESAYANGANNYA, FATIMAH AZ-ZAHRA

untuk para Ibunda.. Allah tidaklah tidur...

Suatu hari Rasulullah S.A.W menyempatkan diri berkunjung kerumah Fatimah az-zahra. Setiba dikediaman putri kesayangannya itu, Rosulullah berucap salam & kemudian masuk. Ketika itu didapatinya Fatimah tengah menangis sambil menggiling Syaiir ( Sejenis Gandum ) dengan penggilingan tangan dari batu. Seketika itu Rosul bertanya kepada putrinya.
“ Duhai Fatimah, apa gerangan yang membuat engkau menangis ? Semoga Allah tidak menyebabkan matamu berderai.”
Fatimah menjawab. “ Wahai Rosulullah, Penggilingan dan Urusan rumah tangga inilah yang menyebabkan Ananda menangis.”

Kemudian duduklah Rosulullah S.A.W disisi Fatimah. Kemudian Fatimah melanjutkan. “ Duhai Ayahanda, sudikah kiranya Ayah meminta kepada Ali, suamiku. Mencarikan seorang Jariah ( Hamba Perempuan ) untuk membantu Ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerja’an Rumah ?”.

Maka bangkitlah Rasulullah S.A.W mendekati penggilingan itu. Dengan tangannya beliau mengambil sejumput gandum lalu diletakkannya dipenggilingan tangan seraya membaca BASMALLAH. Ajaib dengan seizing ALLAH S.W.T. penggilingan tersebut berputar sendiri. Sementara penggilingan itu berputar, Rasulullah bertasbih kepada ALLAH S.W.T dalam berbagai bahasa, sehingga habislah gandum itu tergiling.. “ Berhentilah berputar dengan izin ALLAH S.W.T.” maka penggilingan itu berhenti berputar.

Lalu dengan izin ALLAH pula penggilingan itu berkata dengan bahasa manusia.” Yaa.. Rasulullah, demi ALLAH yang telah menjadikan tuan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-nya. Kalaulah tuan menyuruh hamba menggiling gandum dari timur hingga kebaratpun niscaya hamba gilingkan semuanya, Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab ALLAH S.W.T. “ Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu, keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai ALLAH terhadap apa yang dititahkannya dan mereka mengerjakan apa yang dititahkannya. Maka hamba takut yaa.. Rasulullah kelak hamba menjadi batu dineraka.”



Dan bersabdalah Rasulullah.” Bergembiralah, karena engkau adalah salah satu Mahligai Fatimah az-zahra didalam surga. Maka bergembiralah penggilingan batu itu.

Lalu Rasulullah bersabda.

” Jika ALLAH menghendaki,niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi ALLAH menghendaki dituliskan-nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan-nya beberapa kasalahanmu. Dan diangkatnya beberapa derajat untukmu bila wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya. Dan ALLAH menuliskannya setiap gandum yang digilingkannya SATU kebaikan dan mengangkatnya SATU derajat "



Kemudian Rasulullah meneruskan nasehatnya.

” Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat. Ketika wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya. ALLAH akan menjadikan antara dirinya dan Neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki dan menyisiri rambut anaknya, serta mencuci pakaian mereka. ALLAH akan mencatat pahala seperti memberi seribu orang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetanga-tetangganya, ALLAH akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar diahari kiamat.”



Rasulullah S.A.W masih meneruskan nasehatnya..

” Wahai Fatimah yang lebih utama dari semua itu adalah keridha’an Suami terhadap Istrinya. Jika suamimu tidak Ridha, aku tidaklah akan mendoakanmu. Tidakkah engkau ketahui, Ridha Suami adalah Ridha ALLAH S.W.T, dan kemarahannya adalah kemarahan ALLAH S.W.T ?”



Apabila seorang wanita mengandung Janin, Maka beristigfarlah para malaikat. Dan ALLAH mencatat Tiap – tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan.
Apabila ia mulai sakit karena melahirkan, ALLAH akan mencatat seperti pahala orang-orang yang berjihad.
Apabila ia Melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadan sa’at ibunya melahirkannya.
Apabila ia Meninggal dalam melahirkan ia meninggalkan dunia ini tanpa dosa sedikitpun. Kelak ia akan mendapati kuburnya tersebut sebagai taman-taman surga. Dan ALLAH mangaruniakan pahala seribu haji dan seribu umrah. Dan beristigfarlah seribu malaikat untuknya dihari kiamat.

” Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta dengan niat yang benar. ALLAH S.W.T menghapuskan dosa-dosanya. Dan akan mengenakan seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya seribu kebaikan ( setiap helai seribu kebaikan ).. Wanita yang tersenyum dihadapan suaminya, ALLAH memandangnya dengan pandangan Rahmat.



.” Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring atau menata rumah dengan baik untuk suami dan anaknya, berserulah para malaikat untuknya. Teruskanlah Amalmu, maka ALLAH telah mengampunimu dari dosa yanglalu maupun yang akan datang.”

.” Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, ALLAH memberinya minuman dari sungai – sungai surga. Dan kuburnya akan menjadi taman di surga. Dan ALLAH menyelamatkannyadari api neraka, serta selamat dari titian Sirotulmustakim.

DARI ABDULLAH BIN AMR AL-ASH RA, ROSULULLAH BERSABDA.
“ DUNIA ADALAH SUATU KESENANGAN, DAN SEBAIK-BAIK KESENANGAN ADALAH WANITA YANG SHALEHAH.”
( H.R MUSLIM )

READ MORE - NASEHAT ROSULULLOH S.AW UNTUK PUTRINDA KESAYANGANNYA, FATIMAH AZ-ZAHRA

Istri Umar Bin Khatab Cerewet

Adakah istri yang tidak cerewet? Sulit menemukannya. Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun sama.

Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab. Ia ingin mengadu pada khalifah; tak tahan dengan kecerewetan istrinya. Begitu sampai di depan rumah khalifah, laki-laki itu tertegun. Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah. Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.

Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?

Umar berdiam diri karena ingat 5 hal. Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut?

1. Benteng Penjaga Api Neraka

Kelemahan laki-laki ada di mata. Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya, niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok di sekitarnya. Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya. Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat. Adalah sang istri yang selalu berada di sisi, menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih, menuai buah di kemudian hari. Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora. Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya Ia malah mendapatkan dua kenikmatan: dunia dan akhirat. Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api, ia akan ingat pada istri, pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah namun membakar. Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liuka yang sama, lebih indah malah. Membawanya ke langit biru. Melambungkan raga hingga langit ketujuh. Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah.



2. Pemelihara Rumah

Pagi hingga sore suami bekerja. Berpeluh. Terkadang sampai mejelang malam. Mengumpulkan harta. Setiap hari selalu begitu. Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya. Mendapatkan uang, beli ini beli itu. Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara. Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran. Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang, dan rasa memiliki yang tinggi, siapa yang sudi? Berapa pula ia mau dibayar. Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya. Umar ingat betul akan hal itu. Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri, karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani.



3. Penjaga Penampilan

Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan. Kulit legam tapi berpakaian warna gelap. Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar. Atasan dan bawahan sering tak sepadan. Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya, memilihkan apa yang pantas untuknya, menjahitkan sendiri di waktu luang, menisik bila ada yang sobek. Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri. Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu.



4. Pengasuh Anak-anak

Suami menyemai benih di ladang istri. Benih tumbuh, mekar. Sembilan bulan istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan. Tak berhenti sampai di situ. Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar. Kokoh dan kuat. Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas, pastilah istri yang disalahkan. Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan, mengaku, ?akulah yang membuatnya begitu.? Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya. Umar paham benar akan hal itu.



5. Penyedia Hidangan

Pulang kerja, suami memikul lelah di badan. Energi terkuras, beraktivitas di seharian. Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi. Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan: ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi danlalapan. Tak terpikir olehnya harga ayam melambung; tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran. Tak perlu suami memotong sayuran, mengulek bumbu, dan memilah-milih cabai dan bawang. Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah. Yang suami tahu hanya makan. Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan; menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak. Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami. Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami.


Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya. Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya. Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah.

Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya. Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya, barulah ia menasehati, dengan cara yang baik, dengan bercanda. Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji. Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini. Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya


READ MORE - Istri Umar Bin Khatab Cerewet

Jumat, 23 Oktober 2009

Rencana-Nya SEMPURNA!

Seorang ibu penjual tempe merasa Tuhan tidak mendengar doanya, karena tempe buatannya masih belum jadi. Bukan sekali dua kali dia bikin tempe.
Padahal dia harus menjual tempe untuk menafkahi hidupnya.

Di Karangayu, sebuahdesa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe.
Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup.
Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya. .."
demikian dia selalu memaknai hidupnya.

Suatu pagi, setelah salatsubuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe, dia
berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang dia letakkan di atasmeja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh.Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang kedelai, sebagian
berderai, belum disatukan ikatan-ikatan putih kapas dari peragian.
Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang kedelai, yang akan dia olah kembali menjadi tempe.

Di tengah putus asa,terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah,
pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, di tengadahkan kepala, dia angkat tangan, dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini.
Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Hanya kepada-Mu
kuserahkan nasibku..." Dalam hati, dia yakin, Allah akan
mengabulkan doanya.

Dengan tenang, dia tekan dan mampatkan daun pembungkus tempe. Dia rasakan hangat yang
menjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung.
Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe. Dan... dia kecewa. Tempe itu
masih belum juga berubah. Kacang kedelainya belum semua menyatu olehkapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Diayakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu
pasti akan jadi.



Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia.
Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang,dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu. Engkau Maha Tahu, bahwa tak ada yang bisa aku
lakukan selain berjualan tempe. Karena itu ya Allah, jadikanlah.Bantulah aku, kabulkan doaku..."

Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe.
Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi.
Kacang kedelai itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang kedelai
tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya.

Dia pun berjalan ke pasar. Di sepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan"
Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia dia memanjatkan doa... berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya.



Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu.
"Pasti sekarang telah jadi tempe!" batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... diaterlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti
ketika pertama kali dia buka di dapur tadi.

Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe
ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.

Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar... merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya.

Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok dia pun tak
akan dapat makan. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalu lalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit,
karena tempenya telah laku. Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...

Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah,
seorang perempuan cantik, paro baya, tengah tersenyum, memandangnya.
"Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya?"

Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab
pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan tangan. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi,
jangan jadikan tempe..." Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi. "jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe..."

"Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi.

Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan
jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat, pembaca?? Di balik daun yang hangat itu, dia lihat tempe yang masih
sama. Belum jadi! "Alhamdulillah!" pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli.

Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?"

"Oohh, bukan begitu, Bu. Anak saya, si Shalauddin, yang kuliah S2 di Australia
ingin sekali makan tempe, asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi, saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Oh ya, jadi
semuanya berapa, Bu?"

--------------------------------------------------------------------------------

Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan
"memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling
cocok untuk kita. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa
diabaikan, merasa kecewa. Padahal, Allah paling tahu apa yang paling
cocok untuk kita. Bahwa semua rencananya adalah SEMPURNA.
READ MORE - Rencana-Nya SEMPURNA!

Rabu, 16 September 2009

Hujan Hidayah Akan Segera Turun…!

Dalam satu bulan terakhir ini banyak hal yang menimpa rombongan-rombongan dakwah yang sedang bergerak di seluruh dunia. Insya Allah semuanya ini pada hakekatnya adalah ujian, Allah sedang menguji ketawajuhan kita, Allah sedang menguji amal dan keyakinan keyakinan serta keistiqomahan kita.

Apapun yang terjadi di muka bumi ini Allah Maha Tahu, Allah Maha Melihat dan Allah Maha Berkehendak. Sebagaimana Rasulullah saw dan sahabatnya diasingkan di sebuah lembah di Mekah dalam keadaan tidak ada makanan, kesulitan, kelaparan dan penderitaan. Bila Allah mau, maka makanan Mana dan Salwa yang pernah Allah turunkan pada ummatnya Nabi Musa akan Allah turunkan juga kepada Rasulullah saw dan sahabatnya waktu itu. Tapi Allah tidak turunkan karena Allah sedang menguji, dan ketika mereka lolos dari ujian maka derajat dan pahala yang Allah janjikan telah menanti mereka.

Semoga apa yang dilakukan oleh aparat kepada rombongan-rombongan dakwah adalah karena ketidak tahuan mereka terhadap usaha dakwah ini. Dan dengan ijin Allah semoga apa yang mereka lalukan justru akan menjadi asbab hidayah bagi mereka. Dan bila mereka melakukannya dengan kebencian dan permusuhan, maka biarlah mereka berhadapan sendiri dengan pemilik seruan dan pemberi perintah dakwah, yaitu Allah Swt sendiri. Hanya ada dua saja, hidayah atau azab…., mana yang terbaik bagi agama ini, Allah sendiri yang Maha Tahu.

Barangsiapa yang membereskan hubungan antara dirinya dengan Allah, niscaya Allah akan membereskan hubungan antara dia dan manusia semuanya. Barangsiapa yang membereskan urusan akheratnya, niscaya Allah akan membereskan baginya urusan dunianya. Barangsiapa yang selalu menjadi penasehat yang baik untuk dirinya sendiri, niscaya Allah akan menjaganya dari segala bencana.


Reblog this post [with Zemanta]
READ MORE - Hujan Hidayah Akan Segera Turun…!

Rabu, 24 Juni 2009

Sholat Subuh di Masjid

Seorang pria bangun pagi2 buta utk sholat subuh di Masjid.

Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid.

ditengah jalan menuju masjid, pria tsb jatuh dan pakaiannya kotor.

Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali kerumah. Di rumah,

dia berganti baju, berwudhu, dan, LAGI,

berjalan menuju masjid.


Dlm perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama!

Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali kerumah.

Dirumah, dia, sekali lagi, berganti baju,

berwudhu dan berjalan menuju masjid.

Di tengah jalan menuju masjid, dia bertemu seorang pria yg memegang lampu.

Dia menanyakan identitas pria tsb, dan pria itu menjawab "Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid,

jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda.'

Pria pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid.

Saat sampai di masjid, pria pertama bertanya kepada pria yang

membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya.

Pria kedua menolak.

Pria pertama mengajak lagi hingga berkali2 dan,

lagi, jawabannya sama.

Pria pertama bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan sholat..

Pria kedua menjawab

Aku adalah Setan (devil/ evil)


Pria itu terkejut dgn jawaban pria kedua.

Setan kemudian menjelaskan,

'Saya melihat kamu berjalan ke masjid,

dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah,

membersihkan badan dan kembali ke masjid,

Allah memaafkan semua dosa2mu.

Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan

bahkan itupun tidak membuatmu merubah pikiran untuk tinggal dirumah saja,

kamu tetap memutuskankembali masjid.

Karena hal itu, Allah memaafkan dosa2 seluruh anggota keluargamu.

Saya KHAWATIR jika saya membuat mu jatuh utk ketiga kalinya,

jangan2 Allah akan memaafkan dosa2 seluruh penduduk desamu,

jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai dimasjid dgn selamat..'

Jadi, jangan pernah biarkan Setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya.

Jangan melepaskan sebuah niat baik yg hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tau ganjaran yg akan kamu dapatkan

dari segala kesulitan yg kamu temui dalam usahamu utk melaksanakan niat baik tersebut .

If forwarding this message will bother you, or take

too much time from you, then don't do it, but you will not

get the reward of it, which is great.

Technorati Profile

READ MORE - Sholat Subuh di Masjid

Senin, 30 Maret 2009

SEMENIT SAJA

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid

untuk disumbangkan;

tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun

betapa singkatnya kalau kita melihat film.

betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan)

namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman

tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunyaekstra namun

kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa.

Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur'an tapi

betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris/koran

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun

lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid

Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi

semata,

namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu;

Namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saat terakhir untuk event yang menyenangkan.

Betapa s ulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur'an; namun

betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran

Namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.

Betapa Takutnya kita apabila dipanggil Boss dan cepat-cepat

menghadapnya

namun betapa kita berani dan lamanya untuk menghadapNya saat kumandang

azan menggema.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu

untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.

Betapa kita dapat menyebarkan seribu lelucon melalui e-mail, dan menyebarluaskannya dengan FORWARD

seperti api; namun kalau ada mail yang isinya tentang Allah betapa seringnya kita

ragu-ragu, enggan membukanya dan mensharingkannya, serta langsung klik pada icon

DELETE .

ANDA TERTAWA ...? atau ANDA BERPIKIR-PIKIR. ..?

Sebar luaskanlah & bersyukurlah

kepada ALLAH, YANG MAHA BAIK,PENGASIH

DAN PENYAYANG.

Apakah tidak lucu apabila anda tidak memFORWARD pesan ini. Betapa

Banyak orang tidak akan menerima pesan ini, karena anda tidak yakin bahwa mereka

masih percaya akan sesuatu?

READ MORE - SEMENIT SAJA

Bicara Dengan Bahasa Hati

Bicara Dengan Bahasa Hati


1. Tak ada musuh yang tak dapat ditaklukkan oleh cinta
2. Tak ada penykit yang tak dapat disembuhkan oleh kasih sayang
3. Tak ada permusuhan yang tak dapat dimaafkan oleh ketulusan
4. Tak ada kesulitan yang tak dapat dipecahkan oleh ketekunan
5. Tak ada batu keras yang tak dapat dipecahkan oleh kesabaran

Semua itu haruslah berasal dari hati anda.

Bicaralah dengan bahasa hati, maka akan sampai ke hati pula.

Kesuksesan bukan semata-mata betapa keras otot dan betapa tajam otak anda, namun juga betapa lembut hati anda dalam memnjalani segala sesuatunya.

Anda tak kan dapan menghentikan tangis seorang bayi hanya dengan merengkuhnya dalam lengan yang kuat. atau membujuknya dengan berbagai gula-gula dan kata-kata manis. ANda harus mendekapnya hingga ia merasakan detak jantung yang tenang jauh di dalam dada anda.mulailah dengan melembutkan hati sebelum memberikannya pada keberhasilan anda.

Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan tidak mengatakan apa-apa, tidak melalukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa ( Denis Waitley)

Orang-orang yang gagal di bagi menjadi dua yaitu : mereka yang berpikir gagal padahal tidak melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya ( John Charles Salak)

Hal terbaik yang bisa anda lakukan untuk orang lain bukanlah membagikan kekayaan anda, tetapi membantu ia untuk memiliki kekayaannya sendiri dengan memberikan jalan untuk menggapainya. ( Benyamin Disraeli)

Ada dua macam manusia di dunia ini, mereka yang mencari alasan dan mereka yang mencari keberhasilan. Orang yang mencari alasan selalu mencari alasan mengapa pekerjaan tidak selesai dan cenderung menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Dan orang yang mencari keberhasilan selalu mencari alasan bagaimana pekerjaanya bisa di selesaikan ( Alan Cohen)



Nilai manusia, bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup, bukan apa yang di peroleh, melainkan apa yang telah diberikan, bukan apa pangkatnya, melainkan apa yang telah diperbuat dengan tugas yang di berikan Tuhan kepadanya.
READ MORE - Bicara Dengan Bahasa Hati